Advertisement

Suratromming, Merupakan Ikan Harling Baltik


Suratromming, yang diterjemahkan menjadi "menggeledah surat", adalah tradisi unik di Swedia yang telah diwariskan selama berabad-abad. Ini melibatkan individu yang mengunjungi kantor pos setempat untuk menyaring surat-surat yang tidak terkirim atau ditinggalkan untuk mencari surat-surat pribadi yang dapat mereka baca. Praktik menarik ini berakar pada abad ke-18, ketika surat merupakan sumber daya yang jauh lebih berharga dan terbatas.

Asal usul suratromming dapat ditelusuri kembali ke era ketika Swedia diperintah oleh Raja Gustav III. Pada masa pemerintahannya, layanan pos tidak seefisien saat ini, sehingga mengakibatkan sejumlah besar surat yang tidak terkirim menumpuk di kantor pos di seluruh negeri. Pada saat yang sama, rasa ingin tahu tentang kehidupan dan urusan orang lain begitu kuat, membuat godaan untuk membaca korespondensi pribadi orang lain menjadi sangat menarik.

Seiring berjalannya waktu, suratromming berkembang menjadi fenomena budaya yang membuat terpesona baik penduduk lokal maupun pengunjung. Praktik ini menjadi sangat populer sehingga beberapa kantor pos mulai menetapkan hari dan waktu tertentu bagi individu yang berminat untuk datang dan menjelajahi surat-surat yang tidak diklaim. Orang-orang akan berkumpul dengan penuh semangat, bersenjatakan sarung tangan, kaca pembesar, dan bahkan lampu portabel kecil untuk melihat tulisan tangan yang halus dengan lebih baik.

Orang mungkin bertanya-tanya tentang etika dari aktivitas invasif tersebut, namun penting untuk dicatat bahwa surat-surat tersebut biasanya sudah berumur beberapa tahun dan dianggap tidak dapat terkirim karena kurangnya alamat yang benar atau penerima yang dituju tidak lagi tinggal di tempat tersebut. lokasi. Dengan kata lain, korespondensi ini bukanlah korespondensi yang baru atau sengaja dirahasiakan. Sebaliknya, mereka mewakili potret sejarah—momen-momen beku dari kehidupan masyarakat biasa.

Di dalam amplop, peserta dapat menemukan berbagai narasi pribadi, mulai dari surat cinta yang menyentuh hati hingga daftar belanjaan biasa. Beberapa surat berisi kejutan-kejutan yang menggetarkan, seperti hubungan keluarga yang telah lama hilang, perselingkuhan rahasia, atau kisah-kisah imigrasi dan kesulitan. Banyak dari surat-surat tersebut, yang ditulis di atas kertas halus, mengungkapkan harapan, impian, dan perjuangan individu yang hidup di masa lalu. Suratromming menawarkan gambaran sekilas ke masa lalu, memungkinkan pembaca untuk terhubung dengan orang-orang dari berbagai lapisan masyarakat dan mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang pengalaman mereka.

Seiring berjalannya waktu dan sistem pos membaik, suratromming secara bertahap kehilangan popularitasnya. Namun, tradisi tersebut masih tetap hidup, meski dengan cara yang lebih terorganisir dan teratur. Museum Pos Swedia di Stockholm, misalnya, memamerkan koleksi kecil surat-surat yang belum terkirim, yang dikurasi dengan cermat untuk menonjolkan kisah unik yang dimilikinya. Pengunjung dapat mengagumi harta karun yang terlupakan ini, menghormati privasi penulis sambil menghargai makna sejarahnya.

Penting untuk ditekankan bahwa meskipun suratromming mungkin tampak aneh atau mengganggu bagi sebagian orang, suratromming mencerminkan keingintahuan akan hubungan antarmanusia dan keinginan untuk belajar dari kisah masa lalu. Hal ini mengingatkan kita akan kekuatan kata-kata tertulis dan dampaknya terhadap individu sepanjang waktu. Suratromming berfungsi sebagai pengingat bahwa, bahkan di era digital, surat pribadi tetap memiliki tempat khusus di hati dan sejarah kolektif kita.

Post a Comment

0 Comments